Perbandingan Rumah Subsidi Vs Non-Subsidi di Malang: Mana yang Lebih Untung?

Pasar properti di Malang terus berkembang pesat, terutama di kawasan Pakis, Sawojajar, dan sekitarnya. Banyak keluarga muda maupun investor sedang mencari rumah murah Malang yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial. Biasanya pilihan mengerucut ke dua tipe: rumah subsidi dan rumah non-subsidi. Keduanya tentu punya kelebihan masing-masing. Lalu, mana yang sebenarnya lebih menguntungkan?

Harga dan Uang Muka
Rumah subsidi di Malang umumnya dibanderol dengan harga sekitar Rp 160–175 juta. Uang muka (DP) yang dibutuhkan juga ringan, bahkan ada yang hanya Rp 6 juta atau bahkan program DP 0%. Hal ini membuat perumahan subsidi di kawasan Pakis Malang banyak diburu, karena cukup ramah di kantong.
Sementara itu, rumah non-subsidi di Malang biasanya ditawarkan mulai dari Rp 250 juta ke atas, tergantung lokasi dan ukuran. DP bisa mencapai 10–20% dari harga rumah, sehingga butuh persiapan dana lebih besar.

Cicilan Per Bulan
Kelebihan rumah subsidi yang lain adalah cicilan KPR yang lebih rendah. Dengan tenor panjang hingga 20 tahun dan bunga flat sekitar 5%, cicilan bisa hanya Rp 800 ribuan – Rp 1 jutaan per bulan.
Sedangkan rumah non-subsidi mengikuti bunga pasar (biasanya 7–12%). Cicilan bisa jauh lebih tinggi, meski pilihan tenornya fleksibel. Untuk keluarga muda, cicilan rumah subsidi jelas lebih ringan.

Spesifikasi Bangunan
Rumah subsidi biasanya dibangun dengan tipe kecil, misalnya 25/60 atau 30/60, dengan dua kamar tidur. Fasilitasnya standar, tetapi tetap layak untuk dihuni. Lokasi seperti rumah subsidi di kawasan Pakis Malang banyak yang dekat tol, bandara dan juga kawasan Sawojajar, sehingga tetap strategis. Di sisi lain, rumah non-subsidi biasanya lebih variatif, mulai dari tipe 36 hingga 70, dengan desain modern dan fasilitas lebih lengkap. Cocok untuk keluarga yang ingin rumah lebih luas atau butuh ruang tambahan.

Legalitas dan Fasilitas Lingkungan
Keduanya bisa aman, asalkan dibeli dari developer terpercaya. Rumah subsidi biasanya sudah terjamin legalitasnya karena ikut program pemerintah. Namun alangkah baiknya jika dicek ulang. Sementara itu, rumah non-subsidi lebih fleksibel dalam desain dan fasilitas. Banyak perumahan murah di kawasan Sawojajar Malang non-subsidi yang menawarkan one gate system, taman, hingga area komersial dalam kompleks.

Potensi Investasi
Untuk investasi, rumah non-subsidi cenderung lebih menarik karena bisa direnovasi lebih bebas dan punya nilai jual lebih tinggi. Namun, rumah subsidi juga punya potensi, terutama di kawasan berkembang seperti Pakis. Harga rumah subsidi di sana terus naik seiring pembangunan tol dan bandara.

Mana yang Lebih Untung?
Jika prioritas Anda adalah hunian pertama dengan cicilan ringan, rumah subsidi Malang jelas lebih menguntungkan. Namun, jika tujuan utama adalah investasi jangka panjang atau mencari rumah dengan ruang lebih luas, rumah non-subsidi bisa menjadi pilihan tepat. Apa pun pilihannya, pastikan membeli dari developer yang terpercaya dan legalitasnya jelas. Kalau Anda ingin simulasi KPR untuk melihat cicilan rumah subsidi dengan harga Rp166 juta, bisa langsung coba fitur hitung otomatis di skylandnusantara.com.

Blog Lainnya